seorang pastor di gereja santo ignatio di yotsuya sering membuat aku geli karena aksennya. keliatannya dia orang spanyol, atau paling tidak berbahasa ibu spanish, karena dia gak bisa mengucapkan bunyi "y" seperti pada kata "yamaha." dia akan menyebutnya "jamaha."

kupikir dia berbahasa ibu spanyol karena dia mengingatkan aku pada kawan baikku, irene fernandez, mahasiswi dari mexico city yang bertugas sebagai RA (resident assistant) di lantai kami di international house. di lantai 8 waktu itu, salah seorang penghuninya adalah cewek jepang bernama yuma, tapi oleh irene selalu dipanggil "juma."

pastor tua dan ramah ini, layaknya dalam liturgi katolik, saat memimpin misa diharuskan untuk berulang kali mengucapkan "peace be with you," untuk kemudian dijawab serempak oleh umat dengan "and also with you."

tapi karena dia gak bisa bilang "you," yang muncul malah "jou" atau "juh." lama-kelamaan, pikiranku yang memang tidak konsen mengikuti misa mulai membuat asosiasi lain. di telingaku terdengar berulang-ulang, "peace be with jew."

mula-mula aku tersenyum geli mendengar salam ajaib ini keluar dari mulut sang pastor. "peace be with jew!"

"and also with you."

pada akhirnya keisenganku muncul dan aku mulai menjawab, "and also with arabs." pelan-pelan, tentu saja, tapi cukup membuat nobuto di sampingku terkekeh.