Greetings

Welcome to my blog! You are visitor no. web counter. Feel free to look around. If you have any question, send me an email; otherwise, please leave a message on my board. thanks!


Playlist





Tagboard



Frequents


Archive


Credits



sebegitu lama dan sebegitu seringnya kasus trafficking kita baca di koran, baru sekarang ada tindakan pd germo2 penyalur perempuan ke luar negri. mudah2an pers kita mau terus memantau penyidikannya, spy org2 busuk ini gak lantas kasih duit, terus melenggang bebas lagi. kejadian ini jg baru ditindaki sesudah (lwt lsm perlindungan perempuan di jepang) "kasus itu sampai ke telinga pejabat di Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan yang kemudian melaporkannya ke Polda Metro Jaya." aku jadi garuk2 kepala.. kok baru sampai ke telinga mereka?? bukankah itu tugas kementrian tsb utk senantiasa up-to-date ttg kesejahteraan perempuan di indonesia, gak cuma ongkang2 kaki menunggu sampai berita datang ke mejanya kalau keadaannya sdh parah? ada baiknya kalau kantor mentri tsb dikirimi pembersih kuping spy gak tunggu begini lama baru bertindak, atau boleh juga dikirimi kafein biar matanya melek utk baca koran yg sdh begitu banyak menulis masalah trafficking.

Penyelundupan 58 ABG Dibongkar
kompas online, 25 oktober 2005
Sebanyak 58 Anak Baru Gede (ABG) berusia antara 17 hingga 23 tahun diselundupkan ke Jepang oleh PT Media Seni Indonesia (MSI) yang berkantor di Benda Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Mereka dikirim untuk dijadikan budak nafsu di tempat hiburan malam. Para wanita yang kebanyakan berasal dari Manado tersebut diberangkatkan ke Jepang dengan kedok menjadi duta budaya dan seni. Tapi, sesampainya di Jepang mereka malah dipekerjakan di tempat hiburan seperti karaoke. Bahkan puluhan wanita itu dipaksa menjadi PSK. Dua orang berhasil ditangkap polisi, yakni pemilik PT MSI Adi Joko Purnomo, dan Basri Nurdin direktur PT MSI. Sampai kemarin, kedua orang itu sedang diperiksa di Polda Metro Jaya. Selengkapnya...


tadi pagi di kelas ada hal menarik. beberapa minggu ini kami membahas "objects of desire." dari tulisan2 freud ttg konsekwensi psikis dr perbedaan anatomi antar sex, juga ttg fetish, diskusi diteruskan pada tulisan franz fanon ttg "fact of blackness," di mana orang afrika dikonstruksikan oleh budaya barat menjadi "negro" lwt film2, cerita2, dan terutama sejarah. di akhir kelas, yg paling menarik, adl ketika dosennya (professor kaja silverman yg terkenal itu) menunjukkan slides fotografi hasil2 karya robert mapplethorpe yg menunjukkan bgmn black men diwacanakan secara sexual, lwt foto penisnya yg oversize dan pose2 telanjang. slides tsb menunjukkan dng brilliant bgmn konsep freud ttg phallus dan anatomi sex diproyeksikan pd tubuh pria hitam (terutama pada penisnya yg jauh lebih besar drpd punyanya pria bule). utk menutupi "kekurangan" tsb, dlm tata nilai budaya barat, white males sering direpresentasikan sbg orang2 yg berbudaya, beradab, halus, berpendidikan, dsb, sedangkan black males dikarakterkan sbg mahluk2 yg tak berbudaya, kasar, mentah, animalistik, dll.

tapi yg kubilang menarik di sini bukanlah ide2 freud -- walaupun kadang2 ngaco, tulisan2 freud selalu menarik dan provokatif. yg menarik adl reaksi mahasiswa di kelas ketika secara tiba2, selesai diskusi, lampu dipadamkan, proyektor dihidupkan, dan -- bum! -- sebuah foto penis yg super besar (tampak foto hanya dr perut sampai paha) dng begitu saja nongol di layar lebar di depan kelas. seperti mahasiswa yg lain, akupun ikut memandang dng curious. bukannya curious secara sexual, tapi krn ingin membaca apa yg mau disampaikan mapplethorpe lwt foto tsb. sampai lama foto tsb terpampang di layar, sambil professor silverman terus berbicara ttg bgmn membaca foto tsb dng analisis freudian, kemudian menghubungkannnya dng tulisan fanon ttg obyektivikasi seorang "negro," terutama pria negro. secara tdk sengaja, aku yg duduk di pojok belakang melihat bhw pada umumnya mahasiwa laki2 pada menundukan kepala -- spt sdg sibuk menulis atau entah pura2 menulis. kalau para mahasiswi, spt juga aku, matanya tertuju ke layar sambil mendengarkan penjelasan professor silverman, para mahasiswa kebanyakan hanya memandang sekilas, kemudian menundukkan kepala mereka, menyimak penjelasan sambil (pura2) menulis.

luar biasa! mereka (mahasiswa cowok) begitu takut/jengah melihat gambar penis!! seolah-olah terintimidasi olehnya. seolah-olah mereka takut dikira homosexual kalau lama2 memandang foto penis! dari mana asal ketakutan ini? apakah benar kata freud, bhw pada dasarnya kita manusia dilahirkan dng kecenderungan bi-sexual, dan hanya oleh pendidikan dlm kehidupan sehari-hari kita "dilatih" utk menjadi heterosexual? sebegitu lama kita diindoktrinasi (sejak lahir sampai selama kita hidup) oleh budaya, agama, orang tua, sekolah, masyarakat -- bhw hubungan sex yg normatif adl yg heterosexual -- tetapi ternyata sifat hetero kita begitu rapuh, sehingga hanya dng memandang foto sebuah penis, kita (laki2) takut menjadi/dikira gay? ketakutan ini sangat internal (datang dr diri sendiri), krn tdk satu pun mahasiswi di kelas yg peduli siapa saja mahasiswa yg berlama-lama memandang gambar penis tsb. (aku justru jadi memperhatikan para mahasiswa saat sadar bhw mereka kebanyakan tidak melihat ke layar!) karena ketakutan yg internal ini, maka terasa bhw sumbernya adl ketakutan menjadi (bukannya "dikira") gay, ketakutan menjadi tertarik pada organ tubuh sejenis, yg sudah direpresi menjadi perasaan "malu," "gerah," "gak nyaman," dsb. kebenaran teori freud juga dibuktikan dng banyaknya homosex yg menjadi gay/lesbian krn pengalaman sexual masa kecil (saat masih "bi-sexual" dan belum betul2 terbentuk menjadi "hetero"). pd masa ini, seorang anak masih bisa menerima rangsangan dr orang sejenis, maupun lawan jenis. sehingga, kalau pengalaman pertama sexualnya dia dikenalkan oleh orang sejenis, maka ada kemungkinan dia tumbuh sbg homosexual.

sesudah membaca freud, rasanya sulit melihat mainan2 anak kecil sbg barang yg innocent. bukankah sgt mencurigakan kenapa kita memberi baju2 warna pink pd bayi2 perempuan, dan warna biru pd bayi laki2? kemudian, saat mereka mulai lebih besar, kita berikan mainan boneka pada anak perempuan dan mobil2an pd anak laki2? secara tdk sadar kita semua sdh berpartisipasi dlm mendidik anak agar menjadi mahluk2 heterosexual. jika semua ini benar, sungguh mengerikan kesimpulan2 luce irigaray (bahkan freud sendiri, tetapi dng sikap yg berbeda) ttg phallus dan budaya patriarkis kita!!


i got nothing to blog... actually, many things to blog. i just don't have the time to write. too much work...


Give me neither poverty nor riches -- feed me with the food You prescribe for me; lest I be full and deny You, and say, "Who is the Lord?" Or lest I be poor and steal, and profane the name of my God.
--Proverbs 30:8-9


tadi pagi aku terbangun jam 4 subuh krn fraternity (kelompok mahasiswa cowok yg tinggal serumah) di sebelah gedung kami berpesta sampai pagi. rumah mereka pas di bawah jendela kamarku. sebeeeelll!! padahal semingguan ini aku kurang tidur dan tadi malam sdh berniat utk istrahat saja, tdk kerja lagi sampai besoknya. tapi krn tetangga yg ribut, tidurku dikorting menjadi 3 jam. krn tdk bisa tidur lagi, aku bangun, balas sms teman2 dr indonesia yg suka masuk antara jam 1-4 pagi (malam di sana, saat mereka lagi nyantai 'kali), kemudian keluar kamar utk bikin kopi. ternyata bukan cuma aku sendiri yg terbangun gara2 fraternity di sebelah. saat menunggu susu mendidih, satu persatu roommateku keluar kamar dan mengeluh terbangun krn pesta tsb. akhirnya kami jadi ngobrol di dapur sambil membuat minuman pagi masing2. dr keluhan pesta tetangga, obrolan tiba pd cowok2 sebelah apartemen yg rencana bikin pesta malam ini. roommateku saling tanya kalau mau datang ke pesta tsb. aku bilang mungkin gak krn aku cuma kenal 3 dari kelima cowok penghuninya (sekedar bertegur sapa kalau ketemu di elevator). tiba2 naomi, salah seorang roommateku, cerita bhw salah satu dr cowok2 ini tny2 ttg aku wkt ngobrol dng dia -- katanya aku "really cute." (asyiiik!!) tapi begitu dikasih tau bhw aku sdh menikah dan jauh lebih tua dr mereka, si cowok langsung bilang "forget what i said!" hahaha... aku tertawa kecut. kecut krn diingatkan sdh tua. rata2 yg tinggal di sini mahasiswa pasca sarjana tingkat 1, artinya 6-8 tahun lebih muda dariku. tdk terasa ini tahun ke 6 aku di program phd. mudah2an cepat selesai spy tdk malu2in. ini salahku juga sih, krn pada umumnya dissertation writers (yg seangkatan dng aku) gak tinggal di campus housing dan cuma sekali2 muncul utk ke perpustakaan atau kalau ada seminar. aku malah tinggal bergabung dng "anak2" dan masih bersemangat ngambil kelas. ah nasib...